Julian Treasure : Bagaimana Berbicara Sehingga Orang Ingin Mendengarkan



How to Speak So That People Want to Listen
Bagaimana Berbicara Sehingga Orang Ingin Mendengarkan

Oleh Julian Treasure
dari video TedTalk

Suara manusia adalah instrumen yang sangat kuat bahkan dapat menimbulkan peperangan sekalipun. Namun suara manusia juga dapat menimbulkan kasih sayang. Aktifitas berbicara termasuk hal penting yang dapat digunakan untuk merubah dunia juga. 

Ada tujuh dosa dalam berbicara yang sering dilakukan dan orang sering terjebak di dalamnya. Jika kita ingin orang lain mendengarkan setiap apa yang kita bicarakan maka kita seharusnya menghindari tujuh dosa ini.

Dosa pertama adalah gosip. Membicarakan kejelekan orang lain di belakang adalah sesuatu yang jelas merupakan perbuatan yang tidak baik. Orang yang menceritakan gosip bisa jadi juga menggosipkan kita ke orang lain. Kedua, menghakimi. Orang biasanya sulit mendengarkan jika dirinya merasa dihakimi. Ketiga adalah negatif. Orang yang suka mengeluh maka pembicaraannya akan sulit didengarkan. Contohnya seperti di Inggris. Orang-orang Inggris adalah orang yang suka mengeluh. Mereka mengeluh tentang olahraga, cuaca, politik dan sebagainya, seakan-akan mereka adalah bangsa yang paling tidak bahagia. Keempat adalah alasan. Orang yang biasanya suka beralasan maka dia akan melempar kesalahannya ke orang lain. Mereka cenderung tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. Kelima adalah suka melebih-lebihkan. Pembicaraan yang terasa “dibesar-besarkan” seringkali mengarah ke aktifitas berbohong. Orang tidak ingin mendengar kebohongan. Keenam adalah bohong itu sendiri. Terakhir, ketujuh adalah dogma. Dogma adalah mencampurkan fakta dengan pendapat. Dogma ini terdengar seperti angin lalu di telinga orang-orang.

Setelah mengetahui dosa-dosa yang harus dihindari dalam berbicara, ada empat landasan penting yang dapat membuat berbicara menjadi kuat bahkan dapat menghasilkan perubahan dunia. Sebutan untuk empat landasan penting ini adalah HAIL (kata ini memiliki arti : menyapa, memuji secara berlebihan atau antusias). Kepanjangan dari masing-masing huruf di kata HAIL ini berisi empat poin landasan bicara menjadi  ‘kuat’ ini.

‘H’ untuk Honesty (Kejujuran). Bicara yang mengandung kejujuran, kelugasan dan kejelasan disukai banyak orang. ‘A’ untuk Authenticity (Ketulusan). Jadilah diri sendiri, bersikap orisinal hingga ketulusan dapat terpancar. Berpeganglah pada apa yang kita percaya kebenarannya. ‘I’ untuk Integrity (Integritas). Lakukan apa yang kita katakan. Orang lebih percaya pada tindakan nyata. Terakhir ‘L’ untuk Love (Cinta). Cinta yang dimaksud disini bukan seperti cinta sepasang kekasih melainkan berdoa untuk kebaikan orang lain. Seringkali kejujuran absolut tidak diinginkan, contohnya seperti mengatakan kepada seseorang bahwa dia jelek pagi ini secara terang-terangan. Hal ini tidak perlu dilakukan. Lebih baik tenangkan dengan kasih dan doa. Dan jika kita menginginkan kebaikan untuk orang lain, sulit jika juga dibarengi dengan menghakimi.

Selain itu, ada perangkat yang penting juga untuk menjadikan pembicaraan kita diinginkan oleh orang lain yaitu sebuah ‘kotak alat’ untuk instrumen suara manusia yang selama ini jarang dibuka. Di dalam kotak ini terdapat register. Di register, falsetto (suara yang dikecil-kecilkan) seringkali tidak berguna. Disini juga terdapat suara hidung, suara tenggorokan (suara yang biasa dipakai sehari-hari) dan suara dada. Suara dada adalah suara yang cocok digunakan oleh para politisi sebab kedalaman sering kita asosiasikan dengan kekuatan dan otoritas. Selanjutnya ada timbre (warna suara). Warna suara adalah bagaimana suara terdengar. Riset mengatakan bahwa kita cenderung memilih warna suara panas yang kaya, halus, hangat seperti cokelat panas. Ini bisa kita dapatkan dengan melatih napas dan postur tubuh. Lalu Prosody yaitu irama suara yang dipakai untuk memberi arti pada perkataan. Orang yang berbicara dengan nada yang terus sama sulit didengarkan. Salah satu penggunaan irama suara ini seperti pernyataan yang bisa menjadi pertanyaan saat nada yang digunakan adalah nada tanya. Pace yaitu kecepatan dalam berbicara. Keheningan termasuk bagian dari ‘alat’ ini. Tidak ada yang salah dengan keheningan. Cukup efisien menggantikan gumaman seperti “mmm” atau “ooo” saat berpikir di tengah berbicara. Berikutnya ada Pitch. Nada sering sejalan dengan kecepatan. Nada dapat menghasilkan penyampaian yang berbeda. Terakhir adalah Volume. Volume ini biasanya digunakan untuk menarik perhatian seperti ada teriakan, keheningan dan berbicara pelan. Semua ini mungkin saja berguna saat menjadi pembicara, meminta kenaikan gaji, sambutan pernikahan dan momen berharga lainnya.

Terdapat enam latihan vokal yang dilakukan sebelum berbicara (apalagi saat hendak berbicara dengan orang penting). Pertama, angkat tangan. Kedua, ambil napas dalam. Ketiga, keluarkan napas dalam tersebut. Keempat, lakukan pemanasan bibir seperti berkata “ba” berulang kali atau melakukan “brr”. Kelima, pemanasan lidah dengan mengatakan “la” berulang kali atau melakukan “rrr”. Keenam disebut sebagai latihan ‘sirine’. Latihan ini diawali dengan mengatakan “wee” bernada tinggi lalu diakhiri dengan “aaw” bernada rendah.

Komentar